

























Assalamualaikum ^^...
" Ini lho Nak, seperti ini "Sambil nunjuk ke sebuah buku gambar hewan yang telah punah#gak terbayangkan, kalau sampai hal ini terjadi #
Orang Utan, iya, orang utan yang jadi korban pembantaian massal akhir-akhir ini. Karena apa ?? karena orang utan dianggap sebagai hama. Astagfirullah ... hama ??? kenapa disamakan dengan sejenis wereng atau tikus yang biasa jadi hama padi ??
Ini kan orang utan, hewan yang mirip dengan kalian-kalian hey para pembunuh. Lihatlah wajahnya, tak bisakah kau merasakan apa yang terpancar dari matanya sampai kalain-kalian tega membunuhnya dengan cara sadis ??? Ternyata hewan itu lebih baik dari kalian manusia. Hewan itu tak pernah merusak atau mengganggu wilayah atau apapun yang kalian miliki. KECUALI, kalian MENGAMBIL apa yang seharusnya mereka miliki. Kalian menganggap mereka hama karena mereka masuk ke lahan kalian. ?? Tapi apa kalian tidak sadar atau pura-pura tidak sadar, mereka singgah ke tempat kalian karena kalian mengambil makanannya, hidupnya, tempat tinggalnya. !!!!!
Hewan yang dianggap hama di tempat hidupnya sendiri. Dijadikan makhluk pengganggu di rumahnya sendiri oleh orang asing. Sungguh, menyedihkan. Hanya karena uang, para manusia itu tega membantai sesama makhlukNYA. Semoga Allah mengampuni kalian yang telah dikuasai oleh perasaan yang bernama ketamakan.
Beberapa sumber dari segala media menyebutkan beberapa hal mengenai pembantaian massal orang utan ini ( langsung kita simak ) :
- Orang utan dianggap hama yang merusak dan menggagalkan panen tanaman kelapa sawit, warga lantas menangkap, mengurung dan menyiksa orang utan dan terakhir memotong kepala orang utan tersebut.
- Satu kepala orang utan dihargai 500ribu - 2juta oleh perusahaan, disesuaikan dengan besar kecilnya
- Kejadian telah berlangsung sejak tahun 2009 atas sepengetahuan dan ijin perusahaan sawit
- Karena habitatnya terusik, orang utan merusak perkebunan. Karena itulah perusahaan menganggapnya sebagai hama
- Para pemburu mengaku telah membunuh banyak induk orang utan dibantu oleh beberapa anjing pelacak dan juga mengakui perbuatan menyebarkan pisang yang telah disemprot furadan untuk meracuni orang utan.
- Bila orang utan melarikan diri, para pemburu tidak segan-segan menembaknya dengan senapan dan memfotonya, bukti kepada perusahaan yang membayarnya bahwa orang utan telah dibunuh.